Berikut ini adalah tips-tips dari Rasulullah saw bagaimana cara berinteraksi dengan sesama muslim.
Pertama, mencintai muslim lain sebagaimana mencintai dirinya sendiri.
"Tidak beriman salah seorang di antara kamu sampai ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari-Muslim)
Kedua, menyukai apa yang disukai muslim lain sebagaimana dirinya
menyukai apa yang dia sukai, dan membenci apa yang dibenci muslim lain
sebagaimana dirinya membenci apa yang dia benci.
"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang dengan sesama
mereka seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka
seluruh tubuh akan merasakan baik (sakit) demam dan tidak bisa tidur."
(HR. Bukhari-Muslim)
Ketiga, tidak menyakiti muslim lain dengan perbuatan atau perkataan.
"Seorang muslim adalah orang yang muslim lainnya selamat dari gangguan
lidah dan tangannya." (HR. Bukhari-Muslim)
Keempat, bersikap tawadhu kepada setiap muslim dan tidak sombong
kepadanya.
"Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku hendaklah kamu tawadhu
sehingga tidak ada orang yang membanggakan diri kepada yang lain."
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Maajah)
Kelima, tidak menyampaikan berita atau gunjingan kepada sebagian yang
lain tentang apa yang didengarnya dari sebagian yang lain.
"Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba." (HR.
Bukhari-Muslim)
Keenam, kalau marah, maka tidak boleh mengindarinya lebih dari tiga hari.
"Tidak boleh seorang muslim menghindari saudaranya lebih dari tiga
hari, keduanya saling bertemu lalu saling berpaling. Sebaik-baik orang
di antara keduanya adalah orang yang memulai mengucapkan salam." (HR.
Bukhari-Muslim)
Ketujuh, melakukan kebaikan kepada setiap muslim semampunya dengan
tidak membedakan antara keluarga dan yang bukan keluarga.
"Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah saw tidak pernah berbicara
dengan seseorang melainkan beliau menghadapkan wajahnya ke wajah teman
bicaranya lalu Rasulullah saw tidak akan berpaling dari wajah
seseorang sebelum ia selesai berbicara." (HR. ath-Thabrani)
Kedelapan, tidak masuk ke rumah muslim lain tanpa meminta izin, jika
sampai tiga kali tidak diizinkan maka harus kembali.
"Meminta izin itu tiga kali. Yang pertama untuk menarik perhatian tuan
rumah, kedua memperbaiki, dan ketiga agar memberi izin atau menolak."
(HR. Bukhari-Muslim)
Kesembilan, bersikap sopan kepada setiap muslim dengan akhlaq yang
baik dan berinteraksi dengan mereka sesuai dengan keadaannya.
"Hindarilah api neraka sekalipun dengan separoh korma. Lalu siapa yang
tidak memilikinya, maka dengan perkataan yang baik." (HR. Bukhari-Muslim)
Kesepuluh, menghormati orang tua dan menyayangi anak-anak.
"Tidak termasuk dalam golongan kami orang yang tidak menghormati orang
tua dan tidak menyayangi anak kecil." (HR. Bukhari dan Abu Dawud)
Kesebelas, selalu memberikan kegembiraan, bermuka manis, dan bersikap
lembut kepada semua muslim.
"Tahukah kamu kepada siapa api neraka diharamkan?" Para sahabat
menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Lalu Nabi saw
bersabda, "Kepada orang yang lemah lembut, yang selalu memudahkan, dan
selalu dekat (akrab)" (HR. Tirmidzi)
Kedua belas, janganlah berjanji kecuali bermaksud menepatinya.
"Tiga hal ada pada diri orang munafik, apabila berbicara ia berdusta,
apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila diberi amanah ia
berkhianat." (HR. Bukhari-Muslim)
Ketiga belas, bersikap adil dan tidak melakukan sesuatu kepada muslim
lain kecuali apa yang ia sukai untuk diperlakukan kepada dirinya.
"Siapa yang ingin dijauhkan dari api neraka dan masuk surga maka
hendaklah ia mati dalam keadaan bersaksi Tiada Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah, dan hendaklah ia memperlakukan orang
lain dengan sesuatu yang disukainya jika dilakukan pada dirinya." (HR.
Muslim)
Keempat belas, menghormati muslim lain yang penampilan dan pakaiannya
menunjukkan kedudukannya sehingga dirinya bisa menempatkannya sesuai
dengan kedudukannya.
"Apabila orang dimuliakan suatu kaum datang kepada kamu, maka
muliakanlah ia." (HR. al-Hakim)
Kelima belas, mendamaikan sesama muslim yang bersengketa jika
menemukan jalan (penyelesaian) ke arah itu.
"Bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara kamu
karena sesungguhnya Allah akan memperbaiki hubungan di antara
orang-orang beriman di hari kiamat." (HR. al-Hakim)
Keenam belas, menutupi aib setiap muslim.
"Siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya
di dunia dan akhirat." (HR. Muslim)
Ketujuh belas, menghindari tempat-tempat yang bisa mendatangkan
tuduhan demi untuk menjaga hati orang lain agar tidak berburuk sangka
dan juga untuk menjaga lidah mereka agar tidak menggunjing.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwasanya Rasulullah saw
berbicara dengan salah seorang istrinya kemudian ada laki-laki lewat
lalu dipanggil oleh Nabi saw seraya berkata, "Ya Fulan, ini adalah
istriku Shafiyyah."
Kedelapan belas, memintakan bantuan bagi setiap muslim yang
membutuhkan pada orang yang memiliki kedudukan dan berusaha memenuhi
kebutuhan saudaranya itu sesuai kemampuannya.
"Sesungguhnya aku diberi dan diminta. Sering dimintakan kepadaku
kebutuhan-kebutuhan sedangkan kamu ada di sisiku, maka ikutlah memberi
bantuan agar kamu diberi pahala dan Allah swt memutuskan apa yang
dicintai-Nya melalui kedua tangan Nabi-Nya." (HR. Bukhari-Muslim)
Kesembilan belas, mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum berkata
kepada muslim lain dan menjabat tangan ketika memberi salam itu.
"Jika salah seorang di antara kamu bertemu dengan saudaranya maka
ucapkanlah, 'Assalamu'alaikum warahmatullah.'" (HR. Abu Dawud,
Tirmidzi dan an-Nasa'i)
"Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabatan tangan melainkan
keduanya akan diampunkan (dosanya) sebelum mereka berpisah." (HR. Abu
Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Kedua puluh, menjaga kehormatan jiwa dan harta saudaranya sesama
muslim dari kezhaliman orang lain apabila dirinya mampu membela dan
menolong serta mampu memperjuangkannya sebab itu merupakan kewajiban
baginya.
"Barangsiapa yang membela kehormatan saudaranya maka ia akan
terlindung dari api neraka." (HR. Tirmidzi)
Kedua puluh satu, menjawab ucapan muslim lain yang bersin.
"Seorang muslim yang bersin dijawab jika ia bersin tiga kali dan jika
(lebih dari tiga kali) maka itu adalah penyakit flu." (HR. Abu Dawud)
Kedua puluh dua, memberi nasihat kepada setiap muslim dan
bersungguh-sungguh ingin selalu memberikan kegembiraan ke dalam hati
setiap muslim itu.
"Sesungguhnya salah seorang di antara kamu adalah cermin bagi
saudaranya, jika ia melihat sesuatu (pada saudaranya) maka hendaklah
ia membersihkannya." (Hr. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Kedua puluh tiga, menjenguk muslim yang sakit.
"Siapa yang menjenguk orang sakit berarti ia duduk di taman-taman
surga, sampai-sampai jika ia hendak berdiri, maka ditugaskan tujuh
puluh ribu malaikat yang mendoakannya sampai malam hari." (HR. al-Hakim)
Kedua puluh empat, mengantar (mengiringi) jenazah muslim yang meninggal.
"Barangsiapa yang mengantar jenazah maka akan mendapatkan pahala satu
qirath. Jika ia berdiri sampai jenazah itu dikubur maka ia mendapatkan
pahala dua qirath." (HR. Bukhari-Muslim)
"Satu qirath seperti (berat/besarnya) bukit Uhud." (HR. Muslim)
Kedua puluh lima, menziarahi kuburan muslim.
"Aku belum pernah melihat pemandangan yang lebih menakutkan dari
kuburan." (HR. Tirmidzi, Ibnu Maajah, al-Hakim)
Maraji': Tazkiyatun Nafs, Sa'id Hawwa
No comments:
Post a Comment