PERJALANAN HIDUP MANUSIA
Firman Allah swt yang bermaksud: “ Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkanmu kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan kembali, kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”
Fasa Perjalanan Hidup Manusia :
a. Alam Rahim
Merupakan tempat tersimpannya janin dalam perut ibu. Keberadaannya amat sempit, gelap dan sesak dengan masa yang dialaminya dalam tiga kegelapan. Seperti Firman Allah (QS. 39 : 6)
“ Dan Kami menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan”
b. Alam Dunia
Alam dunia merupakan Alam yang penuh dengan realiti. Dalam alam dunia ini manusia tumbuh dan berkembang dengan dibekali pendengaran, penglihatan, dan qolbu (QS.16:78;7:179) di alam dunia inilah manusia harus mengoptimakan kemampuannya untuk memperoleh balasan kelak nanti apakah kebahagiaan atau kecelakaan. Peringatan Allah kepada kita dalam QS.6:32
“Dan tidaklah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu mengetahuinya.”
c. Alam Kubur.
Keberadaan alam ini amat sunyi, sepi, sempit, beku dan kaku. Alam Kubur merupakan lensa yang amat jelas untuk menerangkan baik buruknya amal seseorang kerana akan mulai nampak balasan bagi manusia.
“Sesungguhnya Alam Kubur itu merupakan awal dari alam akhirat, Siapa yang selamat dalam tahap pertama itu, untuk selanjutnya akan lebih ringan, dan barang siapa yang tidak selamat maka untuk tahap-tahap selanjutnya akan lebih berat.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majjah dan Al Hakim).
d. Alam Akhirat
Alam ini tempat dibangkitkannya manusia dari alam kubur dimana seorang Bapak tidak dapat menolong seorang anaknya ataupun sebaliknya. Hanya amalan dirinya yang akan menolongnya dari penghisaban.
“Hai Manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutlah suatu hari yang (pada hari itu) seorang Bapak tidak dapat menolong seorang anaknya dan seorang anak tidak (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) kholiq.”
Firman Allah swt yang bermaksud: “ Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkanmu kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan kembali, kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”
Fasa Perjalanan Hidup Manusia :
a. Alam Rahim
Merupakan tempat tersimpannya janin dalam perut ibu. Keberadaannya amat sempit, gelap dan sesak dengan masa yang dialaminya dalam tiga kegelapan. Seperti Firman Allah (QS. 39 : 6)
“ Dan Kami menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan”
b. Alam Dunia
Alam dunia merupakan Alam yang penuh dengan realiti. Dalam alam dunia ini manusia tumbuh dan berkembang dengan dibekali pendengaran, penglihatan, dan qolbu (QS.16:78;7:179) di alam dunia inilah manusia harus mengoptimakan kemampuannya untuk memperoleh balasan kelak nanti apakah kebahagiaan atau kecelakaan. Peringatan Allah kepada kita dalam QS.6:32
“Dan tidaklah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu mengetahuinya.”
c. Alam Kubur.
Keberadaan alam ini amat sunyi, sepi, sempit, beku dan kaku. Alam Kubur merupakan lensa yang amat jelas untuk menerangkan baik buruknya amal seseorang kerana akan mulai nampak balasan bagi manusia.
“Sesungguhnya Alam Kubur itu merupakan awal dari alam akhirat, Siapa yang selamat dalam tahap pertama itu, untuk selanjutnya akan lebih ringan, dan barang siapa yang tidak selamat maka untuk tahap-tahap selanjutnya akan lebih berat.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majjah dan Al Hakim).
d. Alam Akhirat
Alam ini tempat dibangkitkannya manusia dari alam kubur dimana seorang Bapak tidak dapat menolong seorang anaknya ataupun sebaliknya. Hanya amalan dirinya yang akan menolongnya dari penghisaban.
“Hai Manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutlah suatu hari yang (pada hari itu) seorang Bapak tidak dapat menolong seorang anaknya dan seorang anak tidak (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) kholiq.”
No comments:
Post a Comment