Saturday, February 19, 2011
Kita Dimuliakan Oleh Islam!
Umar bin Khatthob RH mengatakan: “Kita adalah umat yang telah Allah Subhaanahu Wa Ta'ala berikan kemuliaan dengan Islam, maka bagaimanapun cara kita mencari kemuliaan tanpa Islam maka Allah akan tetap menjadikannya sebagai kehinaan.”
Bilakah Umar mengucapkan ungkapan ini? Bilakah Umar menyusun perkataan ini?
Umar mengatakan ini pada ketika yang agung dan pada satu waktu yang mulia dalam Islam. Beliau mengatakan ini ketika beliau berangkat untuk membuka Baitul Maqdis, untuk mengambil kunci-kunci Baitul maqdis yang telah kita abaikan kerana kita mengabaikan Islam.
Umar berangkat ke sana untuk mengambil kunci-kunci Baitul Maqdis. Kemudian orang-orang Nashara mendengar kedatangan Umar yang yang namanya telah menggoncang dunia, yang jika nama Umar disebut di majlis Kisra dan Kaisar, maka kedua raja ini hampir pengsan mendengarnya, kerana takut.
Umar yang tidur di pelepah kurma, tetapi hati para taghut yang berada di atas singgasana ketakutan. Umar yang hanya makan gandum, tetapi para bangsawan yang memiliki emas dan perak gemetar jika melihatnya. Umar yang jika berjalan di suatu jalan, maka syaitan akan memilih jalan lain. Umar yang sudah dikenal dikalangan muslimin Melayu, India, Iraq, Sudan, Andalus, dan akan dikenal dunia.
Ketika orang-orang Nashara mendengar Umar akan datang untuk mengambil kunci-kunci Baitul Maqdis, mereka keluar dengan jumlah yang sangat besar. Para wanita keluar di atap-atap rumah, anak-anak keluar di berbagai jalan dan lorong.
Sedangkan pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh tiga panglima, mereka keluar dalam konvoi pasukan yang belum pernah didengar dunia.
Bagaimana pengawal yang mengiringi Umar yang akan mengambil kunci-kunci Baitul Maqdis ?
Tidak ada iring-iringan yang mengawal ! Orang-orang menyangka beliau akan datang dengan para pembesar sahabat, para pembesar Anshar dan Muhajirin dari para ulama dan orang-orang shalehnya.
Tetapi beliau datang hanya dengan menunggang satu unta dan ditemani seorang pembantunya. Kadang-kadang Umar yang menuntun unta dan pembantunya naik dan kadang-kadang Umar yang naik unta dan pembantunya yang menuntun !
Ketika mendekati Baitul Maqdis, para pejabat muslimin bertanya-tanya: “Siapa itu ? Mungkin salah seorang tentera yang datang untuk memberi tahu kedatangan Amirul Mukminin.
Ketika pasukan itu menghampiri, ternyata orang tersebut adalah Umar bin Khattob ! Ketika beliau sampai di Baitul Maqdis, tiba giliran beliau menuntun unta dan pembantunya yang berada di atas unta.
Amr bin Ash mengatakan: “Wahai Amirul Mukminin, orang-orang menanti kehadiran anda, penghuni dunia keluar untuk menyambut kehadiran anda dan orang-orang mendengar tentang anda tetapi anda datang dengan penampilan seperti ini ?”
Kemudian Umar mengatakan perkataannya yang sangat terkenal, yang tetap diingat sepanjang masa: “Kita adalah umat yang telah Allah Subhaanahu Wa Taala berikan kemuliaan dengan Islam, maka bagaimanapun juga jika kita mencari kejayaan dengan yang lain, maka Allah akan memberikan kehinaan kepada kita.”
Kita membangun peradaban kita daripada tidak ada apa-apa dengan satu modal; Laa ilaaha illallaah.
Pasukan Umar bin Khattob keluar dengan 30,000 orang yang beriman. Setiap orang yang beriman sama dengan 3 juta tentera dunia sekarang. Mereka keluar untuk berperang melawan Parsi, berperang untuk melawan Kisra yang kafir dan sesat. Ketika mereka tiba di Qadisiyah, Kisra ingin melakukan perundingan dengan Umar kerana takut mati. Maka ia mengutus Hurmuzan -salah seorang menterinya- untuk mendatangi Madinah Nabawiyah kota Rasulullah SAW untuk duduk bersama Umar Al Faruq di meja perundingan.
Utusan tersebut keluar dengan rombongan yang besar untuk menemui Umar, dengan hati yang hampir robek kerana takut…Mengapa? Kerana dia ragu-ragu. Bagaimana ia akan bicara dengan Umar bin Khattob ? Apakah ia akan berbicara secara langsung atau melalui perantaraan ? Apakah ia akan duduk bersama di atas tanah ? Apakah ia dapat melihat Umar secara langsung tanpa alat ?
Maka ia memakai perhiasan, sutera, emas dan perak. Ia menembus jalan dari Iraq menuju Madinah.
Ketika ia masuk Madinah, ia bertanya: “Dimana istana Khalifah Umar?”
Para sahabat mengatakan: “Umar tidak punya istana.”
Ia bertanya: “Bagaimana ia memimpin kalian ?”
Mereka berkata: “Beliau memimpin kami di atas tanah.”
Ia bertanya: “Di mana rumahnya ? Apakah rumahnya memiliki keistimewaan ?”
Mereka menjawab: “ Rumahnya seperti rumah kita.”
Ia berkata: “Tolong tunjukkan pada saya rumahnya.”
Mereka berangkat dan berjalan di gang-gang kota Madinah yang sempit, sampai mereka sampai di sebuah rumah yang kecil miskin yang hanya dibangun dari tanah biasa.
Ia bertanya: “Apakah ini rumahnya ?”
Mereka mengatakan: “Ya”
Ia bertambah takut dan gemetar, ia bertanya: “Apakah ini rumahnya ?”
Mereka mengatakan: “Kita akan tanya keluarganya”
Kemudian mereka mengetuk pintu rumah. Puteranya keluar, mereka bertanya: “Apakah Amirul Mukminin ada di rumah ?”
Beliau menjawab: “Beliau sedang tidak di rumah, silahkan anda cari di masjid “
Pejabat, istana dan tempat duduknya di masjid.
Utusan ini segera berangkat ke masjid. Anak-anak berjalan dibelakang utusan Beberapa wanita melihat dari atap rumah dan dari balik pintu, untuk melihat orang yang datang dengan sutera dan emas yang bersinar kerana pantulan sinar matahari.
Utusan tersebut mencari Umar. Mereka pergi dan memasuki masjid, mengamati orang-orang yang tidur -kerana beliau tidur di masjid- maka mereka tidak menemukan. Mereka mengatakan: “Kita cari di tempat lain.”
Maka mereka mencari lagi.
Mereka mendatangi sebuah pohon di luar kota Madinah, ternyata beliau berada di situ. Beliau tertidur di di bawah pohon. Utusan Parsi ini tercengang dan semakin takut.
Mereka membangunkan Umar. Ketika beliau bangun, beliau bertanya: “Siapa ini ?”
Mereka mengatakan: “Ini adalah Hurmuzan dan rombongannya, datang untuk berunding dengan anda, wahai Amirul Mukminin.”
Orang Parsi tersebut berkata: “Anda telah berhukum dengan adil sehingga anda merasa aman dan dapat tidur.”
Jadi kita adalah umat yang telah Allah berikan kejayaan dengan Islam, maka jika kita mencari kejayaan dengan selain Islam, Allah akan memberikan kehinaan kepada kita.
Pada saat kita mencari kejayaan dengan pakaian dan penampilan, bukan dengan agama, maka Allah akan memberikan kehinaan kepada kita.
Pada saat kita merasa bangga dengan rumah dan istana, maka Allah akan memberikan kehinaan kepada kita.
Pada saat kita merasa bangga dengan pelbagai kenderaan, kakayaan dan makanan maka Allah akan memberikan kehinaan kepada kita. Kerana kita adalah umat yang telah Allah berikan kejayaan dengan Islam, maka kalau kita mencari kemuliaan dengan selain Islam Allah akan memberikan kehinaan kepada kita.
Mengapa kita tidak merasa bangga, wahai para pemuda, mengapa kita tidak merasa bangga dengan Islam ?
Salam wbt. artikel yang benar2 menyentuh hati...subhanallah, ini benar2 satu motivasi utk diri ini lebih izzah dgn islam. ustaz, ana nk mtk keizinan utk copy artikel ini boleh? ana sertakan web adress sekali. mohon keizinan~
ReplyDeleteana amat tersentuh dan tersentak dgn artikel di atas.Hati perlu ditubi dgn seerah sebegini..sehingga hati dapat merasai lalu berpegang teguh bahawa HANYA ISLAM SATU-SATUNYA DEEN yang dapat memberi kemuliaan kepada setiap pemilik hati yang sentiasa mengharap redha Allah..
ReplyDelete