Syukur alhamdulillah, Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bakal bertemu dengan bulan Ramadhan pada tahun ini yang hanya tinggal beberapa hari sahaja. Semoga kita semua dapat menemuinya dan berpuasa sesuai dengan perintah Allah SWT, dan menjadikannya sebagai saat-saat dan kesempatan yang berharga untuk memperbanyak ibadah, amal soleh dan aktiviti lainnya demi meraih redha Allah SWT.
Kita semua sedia maklum, bulan Ramadhan adalah bulan yang banyak memiliki keistimewaan, nama yang tidak asing bagi umat Islam. Sayyidus suhur (penghulu bulan-bulan) adalah merupakan julukan yang sangat indah, syahru nuzulil Quran, (bulan diturunkannya Al-Qur’an), syahrut tarbiyah (bulan pendidikan), Syahrul Muwasah (bulan kebajikan dan cakna umat), dan julukan-julukan indah lainnya, adalah nama-nama yang indah yang begitu melekat pada bulan Ramadhan.
Namun dari sekian banyak keistimewaan dan keutamaannya serta keindahannya, sangat sedikit dari kalangan para pemuda pemudi Islam yang menyedari atau mungkin mereka sedar tetapi belum menyentuh lubuk hati mereka, sehingga saat Ramadhan tiba, tidak ada raut wajah keghirahan atau kegembiraan menyambutnya. Tidak ada antusiasme pemuda untuk mengikuti amaliyah dan ibadah Ramadhan kecuali sekadar menjalankan kegiatan ritual sahaja; sekadar melepas atau menggugurkan kewajiban atau hanya kerana adat dan tradisi serta kebiasaan yang sudah biasa dilakukan pada setiap bulan Ramadhan hadir. Sehingga setiap kali selesai bulan Ramadhan keperibadian seseorang tidak meningkat dan berubah, tetap seperti yang lama, yang berubah hanyalah umurnya saja yang semakin hari memang terus bertambah dan tua.
Cabaran besar kita adalah untuk menjadikan Ramadan tahun ini yang paling istimewa dalam kehidupan kita dari segi hubungan kita dengan Allah; puasa, doa, membaca al-Quran dan merenung ayat-ayat Allah SWT, iktikaf dan zikrullah, sedekah dan infa’, memahami dan melaksanakan Islam sebagaimana para sahabat RA mencontohkan kepada kita. Semua amalan ini menjadi saksi bahawa kita serius dan bersungguh-sungguh menjadikan Ramadan kita pada kali ini adalah usaha yang terbaik, yang mampu mengeluarkan kita sebagai graduan yang bertaqwa.
Persoalannya, adakah kita sudah bersiap untuk bertemu bulan nan indah ini? Allah SWT berfirman:
“Dan jika mereka mahu berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu.” (At-Taubah:46)
Apa yang perlu kita persiapkan?!
1.Persiapan Ma’nawi (spiritual); dengan cara membersihkan hati dari penyakit yang dapat menggugurkan aqidah dan nilai ibadah, juga agar dapat melahirkan niat yang ikhlas dalam menjalankan segala aktiviti dan ibadah Ramadhan, terutama puasa.
Persiapan ma’nawi adalah persiapan yang terpenting sebelum kita menjejaki kaki di bulan Ramadhan nanti. Mari kita mulakan dengan persiapan taubat kepada Allah SWT yang senantiasa menyerukan kepada kita dengan seruan yang sangat dekat pada hati kita untuk menuju kepada kehidupan yang baru. Firman Allah SWT:
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (An-Nuur:31)
Hubungan dengan Allah bermula dengan taubat yang bersungguh-sungguh kepada-Nya. Agar dengan persiapan jiwa kita dengan bertaubat, akan memudahkan kita beroleh taubat yang sempurna di bulan Ramadhan. Agar disepanjang Ramadhan kita pada tahun ini, memberikan impak yang lebih besar kepada hati kita yang sering berbolak balik. Agar dengan taubat kita, akan meninggalkan kehidupan yang hina menuju kehidupan yang penuh dengan izzah (kemuliaan), dan dari kehidupan yang kacau jiwanya menuju kehidupan yang bahagia dan mulia, dari kehidupan yang malas dan lemah menuju kehidupan yang penuh dengan kerja dan jihad
Ramadhan adalah saat terbaik buat para pemuda dan pemudi membangkitkan iman mereka agar bergelora dan membentuk arus perdana merubah masyarakat. Persiapan keimanan adalah persiapan spiritual yang mampu merubah keadaan umat ini. Umat amat memerlukan kesungguhan pemuda muslim yang berperibadi mulia, yang digerakkan oleh iman, didorong oleh akidah, didisiplinkan oleh hukum-hukum syariah, dan peribadi yang dihiasi oleh akhlak Islam.
Ramadhan pada kali ini adalah menjadi harapan besar kepada umat untuk melihat kebangkitan pemuda yang memiliki keimanan yang mendalam, ubudiyyah dan kecerdasan spiritual yang tinggi kepada Allah SWT. Ianya diharapkan dapat membuka pintu harapan untuk bangkit, memerangi keputus-asaan, merendah diri dan memperkukuh mana’ah (imuniti) untuk menghadapi kelemahan, arus kerosakan dan keruntuhan moral. Menolak kezaliman, tekanan dan penindasan.
Ayuh kita mulaikan dengan taubat, langkat pertama menghadapi Ramadhan. Ayuh kita mulakan dengan koreksi statistik keimanan dan spiritual kita kepada Allah SWT. Agar kelak saat kaki melangkah di bulan Ramadhan, diakhirnya kita beroleh ketaqwaan yang sebenar. 30 hari yang bakal kita lalui akan mencetuskan fenomena Iman yang mendasyatkan peribadi dan jiwa kita. Sedarilah bahawa umat saat ini tidak akan mengalami kelemahan, kemuduran dan tertinggal dari umat lainnya, menyerah pada sebab-sebab kelemahan dan kehinaan, kecuali kerana jauh dari hidayah Allah, kurang pemahamannya terhadap ajaran-ajaran agama dan prinsip-prinsip syariah, tidak memiliki ghirah (cemburu) terhadap maharimullah (hukum-hukum Allah) dan hak-hak-Nya, dan agar umat dapat bangkit dengan menjadikan iman sebagai pemimpinnya dan tauhid sebagai penuntunnya, al-Quran sebagai dusturnya, jihad sebagai jalannya, rasul sebagai pemimpinnya dan mati di jalan
Allah sebagai cita-cita tertingginya.
2. Persiapan fikri (kefahaman); justeru para pemuda pemudi Islam, jangan ambil mudah untuk berhadapan dengan Ramadhan. Dalami fiqh Ramadhan dengan ilmu-ilmu dan pengetahuan tentangnya, terutama yang terkait langsung dengan amaliyah dan ibadah di bulan suci Ramadhan.
3. Persiapan Jasadi (Fizikal); dengan menjaga kesihatan badan dan anggota tubuh lainnya, sentiasa mendisiplinkan diri dengan memlihara kebersihan serta mengubah pola hidup menjadi lebih sihat dan teratur.
4. Persiapan Materi (kebendaan); dengan menyiapkan diri untuk menabung dan memperuntukkan sejumlah wang sehingga dapat memperbanyakan infak, sedekah, memberi ifthar kepada orang lain dan membantu orang yang memerlukan.
Semoga dengan beberapa persiapan tersebut diharapkan kita mampu melaksanakan pelbagai aktiviti atau amaliyah di bulan Ramadhan secara maksimum dan berhasil menjadi hamba rabbani baik pada saat pra, atsna’a (pada saat Ramadhan) dan ba’da (pasca) Ramadhan. Rasulullah saw bersabda:
“Andaikan umatku mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu tahun itu puasa terus.”(Ibnu Khuzaimah)
Semoga bulan ramadhan pada kali ini mem”baru’kan kita sebagai pemuda pemudi Islam yang berbekal dengan api keimanan
“Dan berbekallah, kerana sebaik-baik bekal adalah taqwa” (Al-Baqarah:197).
Justeru, persiapkan hati dan jiwa kita dengan langkah yang betul dan benar untuk bertemu bulan luarbiasa ini. Semoga kita dapat memanfaatkan dari kebaikan, keberkahan dan anugerah besar yang disediakan untuk kita di sepanjang Ramadhan. Agar ibadahnya mantap, menghidupkan hari-hari dan malam-malamnya dengan Al-Quran, zikir, doa, istighfar, tahajjud dan infak. Melaksanakan dakwah kepada Allah di mana-mana sahaja, ikut berperanan dalam kegiatan amal dan kebaikan, seperti mengagihkankan sedekah, mengadakan majlis berbuka puasa untuk golongan miskin, menghadiahkan pakaian-pakaian baru untuk remaja sekolah yang memerlukan, mengunjungi orang sakit dihospital dan meringankan beban orang yang memerlukan bantuan.
Selamat bersiap!!
assalamualaikum..
ReplyDeletesubhanallah...
sungguh menyentuh jiwa..
banyak ilmu y saya dpt dr nukilan..
moga ALLAH sentiasa meredhaimu..