Tuesday, May 22, 2007

Mempersiapkan Umat Menghadapi Rintangan


Mempersiapkan Umat Menghadapi Rintangan

Segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam selalu tercurah atas pemimpin kita, nabi Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabat. selanjutnya…

Akhir-akhir ini begitu banyak rintangan yang dihadapi oleh umat Islam, bahaya yang terus mengancam di sekitarnya, kepedihan dan kesedihan datang silih berganti, krisis dan bencana terus terjadi seakan enggan untuk berhenti…
Penjajah yahudi zionis hari demi hari terus menambah kekejamannya, mengepung saudara kita di bumi Palestin yang didukung langsung oleh rakan sekutunya Amerika, menghancurkan tanaman dan keluarga, melakukan kerosakan di muka bumi, menghancurkan rumah dan sarana umum, membuat terowongan bawah tanah, menangkap, memenjarakan, bahkan membunuh dengan kejam warga Palestin yang tidak berdosa, sementara itu di Bait Hanoun para wanita dengan gagah berani menjadi perisai hidup menghadapi permusuhan mereka hingga ajal menjemput mereka.

Di Iraq masih terus berkecamuk perang antara dua golongan (sunni dan Syiah), dimana para penjajah membuat warganya menjadi berkelompok-kelompok, saling menyerang antara kelompok, menyerang anak-anak dan para ulama, merampas harta, dan melakukan kekacauan suku dan kefahaman, yang kebanyakan dari keturunan Arab, menggunakan nama seperti nama-nama kita, berbicara dengan bahasa kita, namun mereka tetaplah kelompok jahat yang selalu memusuhi kita!! Memecah belah umat!! Memporak perandakan negara hingga mencapai titik kehancuran yang menyedihkan.

Di negara Sudan masih terjadi persekongkolan untuk memecah belah negara Sudan; dengan tujuan agar daerah selatan Sudan yang merupakan seperempat daerah subur negara Sudan berpisah darinya. Setelah itu di bahagian barat Sudan (Darfour) adanya campurtangan negara luar (barat) sehingga terus berkobar perang disana, boleh jadi setelah itu bahagian timur Sudan yang saat ini sedang mengalami kemajuan..

Di Afganistan, Amerika berusaha menguasai dan mengukuhkan pendudukannya disana; mereka menguasai tempat tersebut secara ekonomi dan politik, mengecamukkan keberadaan daerah yang berbatasan dengan Iran, memutus kepentingan Rusia dan Cina, menguasai sumber minyak di lautan Qazwin dan Asia Tengah, dan bertujuan mengamankan perekonomian dan kemaslahatan perusahaan minyak Amerika.

Adapun secara dalamannya majoriti bangsa Arab dan negara Islam berada dalam kekuasaan diktator, yang didukung oleh musuh-musuh kita, pekerjaannya hanya memiskinkan umatnya, membodohi warganya dan melemahkan keberadaan mereka… politik, ketenteraan, ekonomi, ilmu dan seni.

Para pejabat dan pemimpin di negara-negara arab atau negara majoriti penduduknya muslim selalu mempertahankan jabatan mereka (kerusi singgahsananya) hingga bertahun-tahun lamanya, hidup dengan penuh kemewahan dan kenikmatan, merampas kekayaan negara… didukung oleh kekuatan penjajah barat - dipimpin oleh Amerika Syarikat - menjajah umat Islam, merampas kekayaan negara, menghentam siapa saja yang menghalanginya; demi mendapatkan jati diri dihadapan persekutuan yang baru, satu misi dan visi.

Persekutuan ini telah mengakar dalam tubuh mereka, kediktatoran dalaman dengan kejahatan luaran sehingga umat menjadi terbelakang dalam bidang keilmuan, tidak memiliki kemampuan yang maksima, mengharap akan makanan dan pakaian, hidup dengan kemiskinan ditengah kemajuan negara lain, sehingga keadaan ini menjadi jurang pemisah antara kami dengan bangsa lain. Demikianlah nasib kita sebagai warga Arab dalam bidang keilmuan yang tidak mampu meningkatkan kemampuan pendapatan lebih dari 3 dollar dibanding dengan pendapatan warga di negara barat hingga mencapai 409 dollar per hari seperti negara Jerman, 601 Dollar di Jepun dan 681 Dollar di Amerika.

Persekutuan ini terus bertambah kekejamannya dengan ditangkapnya dan dipenjarakannya orang-orang yang berusaha melakukan perubahan secara bebas (terbuka), para pemegang prinsip Islam dan akhlak yang mulia dalam menghadapi kediktatoran yang telah menghancurkan nilai-nilai dan perilaku dari kehidupan mereka.

Persekutuan tersebut terus merebak hingga terjadi benturan dengan tsawabit (keutuhan) islam dan nilai-nilainya, hingga muncul sekelompok orang yang memerangi hijab (jilbab) dengan menggunakan kekuasaan, menghalangi dakwah kepada Allah SWT dengan meggunakan undang-undang mengehadkan segala aktiviti kebajikan dengan menggunakan jabatan dan membiarkan kebebasan melalui kekuatan nafsu syahwani.

Persekutuan telah menjayakan misi penghapusan sejarah umat Islam, menghilangkan keghairahan para pemuda terhadap Islam, kecenderungan dan keterikatan mereka pada agama, umat dan negara.
Persekutuan ini telah melahirkan generasi yang kehilangan kepercayaan terhadap masa depannya, memandang masa depan dengan hampa, penuh ketakutan, kekhawatiran dan keraguan.

Menghadapi rintangan
Rintangan yang selalu kita pelajari setiap pagi dan petang ini, yang selalu mengancam kewujudan kita sebagai bangsa dan umat dan mengancam keyakinan (aqidah) dan syariat kita, sangatlah memerlukan dari sekelompok umat yang mahu mengerahkan segala potensinya, pengorbanannya, dan selalu berusaha untuk berada di jalan yang lurus dalam menghadapi ancaman ini.

Kami sangat memerlukan adanya barisan yang lurus dan para mukhlisin dari generasi umat menghadapi dan menghadang kezaliman para penguasa dan penjajah luar (barat) dan para diktator dalaman (penguasa arab) dan menghancurkan persekutuan mereka. Kerana mereka telah megnhinakan kebangsaan kita, menghancurkan (persatuan) negeri kita. Bahwa tabiat agama kita adalah kemuliaan, mengajak untuk selalu memiliki himmah aliya (semangat yang tinggi), azam yang kuat, tsiqoh, serta selalu bergerak menyelamatkan umat, menghadapi rintangan dan ancaman tanpa ada rasa putus asa dan takut, dan tanpa ada keraguan dalam melaksanakan amanat, kerana syariat dan agama Islam mengharamkan sikap putus asa dan pesimisme, melarang untuk merasa hina dan lari dari beban dan amanah. Allah SWT berfirman:

“Dan janganlah kamu merasa hina dan bersedih hati karena kamu adalah yang paling tinggi (mulia) jika kamu beriman” (QS Ali Imran: 139),

dan firman Allah:

“Sehingga jika para Rasul sudah merasa putus asa dan merasa mereka telah didustakan maka datanglah kepada mereka pertolongan Kami” (QS. An-Nisa : 110).

Kami menyedari bahawa kami adalah manusia biasa, kami bersedih sebagaimana yang dialami umat kami, kami berduka terhadap apa yang dialami oleh saudara kami, namun kesedihan dan duka bukanlah jalan terbaik kecuali mendorong kita untuk bersimpuh disisi Allah, tsiqah pada pertolongan-Nya, tawakkkal kepada-Nya, berjuang dengan sungguh-sungguh untuk menyelamatkan perahu (yang hampir karam) dan menghalau rintangan. Allah SWT berfirman:

“Dan janganlah kalian berputus asa dari Ruh (pertolongan) Allah, karena tidaklah berputus asa dari Ruh Allah kecuali orang-orang kafir” (QS. Yusuf : 78),

dan Allah berfirman:

“Dan tidaklah berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang yang sesat” (Al-Hijr : 56),

dan Allah berfirman:

“Apakah kalian mengira akan masuk surga sementara belum datang kepada kalian (cubaan) seperti orang-orang sebelum kalian, mereka ditimpa kesulitan dan kesusahan dan goncangan sehingga Rasul dan orang-orang beriman yang bersamanya berkata: “Bila datangnya pertolongan Allah”. Ketahuilah bahawa pertolongan adalah dekat” (QS. Al-Baqarah : 214).

Realitinya

Jika tabiat agama kita mengajak kita untuk selalu bekerja dan berusaha tanpa henti agar mampu menghalau segala ancaman dan rintangan, dan jika khabar gembira datang dari langit kerana usaha dan kerja keras serta teguh dalam menghadapi segala ancaman…maka realitinya adalah menggapai khabar gembira, menghadirkan kemenangan pada setiap bangsa; selalu bersemangat dalam menjalankan (melaksanakan) kewajiban, dan melaksanakan amanah dan tanggung jawab tanpa ragu-ragu dan merasa hina.

Demikianlah yang terjadi pada saat perang di Lebanon; keteguhan pada diri setiap orang bahawa setiap bangsa memiliki keinginan untuk merdeka, menghadang setiap ancaman dengan pukulan yang lebih keras terhadap musuh yang mendakwa dirinya tidak boleh dikalahkan, menggagalkan projek pembangunan timur tengah raya yang baru.

Demikian juga halnya dengan negara Iran yang mampu merobohkan kepungan dan menghadang segala rintangan, hingga mampu keluar dari jalan gelap yang telah dirangka oleh Amerika melalui negara-negara tetangganya. Bahkan demikian pula dengan Korea Utara yang mampu keluar dengan sendirinya dari cengkaman Amerika yang telah mendakwa tiada negara yang boleh melawan kehendak Amerika.

Demikian pula dengan saudara kita Hamas yang berdiri teguh dengan pendiriannya di hadapan rintangan yang menyelimuti mereka dari berbagai arah dan menyerbu dari segala penjuru, mereka mampu membawa senjata dalam menghadapi musuh, keluar mempertahankan diri dan negara mereka. laki-laki dan wanita bahkan anak-anak rela berkorban tanpa ada rasa takut mati.

Hari demi hari mulai hadir kesedaran terhadap realiti yang terjadi di tengah umat ini, para pemuda yang telah mendapatkan potensi yang mereka miliki; padahal sebelumnya mereka telah lupa dengan agama, sejarah, azam dan keupayaan mereka, namun secara perlahan kesedaran para generasi terhadap nilai-nilai, agama dan tanggungjawab mereka terhadap umat lahir kembali.

Apa yang harus dilakukan??
Dengan adanya basyarah ilahiyah (khabar gembira dari Allah) dan realiti ini, tidak ada yang dapat kita lakukan kecuali melakukan usaha dengan sungguh-sungguh dan berkesinambungan, kerana waktu bukan hanya untuk kemaslahatan bangsa dan umat kita saja.

Kita memerlukan generasi dari pemuda yang mengenal Tuhan mereka, memahami besarnya tentangan, memahami risalah mereka, mampu berdiri tegak dijalannya dan berpegang teguh dengan misi mereka, memperindah hiasan agama dan dakwah serta amal untuk kemasalahatan umat; dakwah dan pemahaman, usaha dan pembinaan, sasaran dan karakter, ikhlas dan kejujuran serta kesucian dan tauladan.

Kami memerlukan kesedaran umat dan bangsa dari kelalaiannya, mengingatkannya dari bahaya yang mengongkong dan menyelimutinya dari lingkaran yang mengikat hidupnya tanpa menyembunyikan potensi dan tanpa berlambat-lambat dalam bekerja.

Kami juga menginginkan adanya tolong-menolong bersama para mukhlisin dalam menyambung keseimbangan ilmiah dan komunikasi antara kami dan seluruh umat, ditengah tekanan dari para pemimpin, untuk meningkatkan pendapatan kewangan dan melakukan kajian ilmiah dan teknologi yang dapat memberikan kemaslahatan umat.

Kami juga mengharapkan adanya saf (barisan) melawan kezaliman dan kediktatoran para pemimpin di negeri-negeri kita, dan membangunkan para penjawat awam untuk selalu berpihak pada rakyatnya, condong kepada rakyatnya dan menolak kepentingan musuh, agar para penjawat awam menyedari bahawa sandaran yang hakiki tidak akan terwujud kecuali jika berpegang teguh pada tsawabit, aqidah dan syariah, condong kepada rakyat sehingga menjadi alternatif, bergerak untuk membela umat, melawan/menghadang berbagai ancaman yang menyelimuti bangsa dan negara.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah pada baginda Muhammad saw, nabi yang ummi, kepada keluarga, para sahabat… dan segala puji hanyalah milik Allah.

(Dr. Muhammad Mahdi Akif, Mursyid Am Al-Ikhwanul Muslimun)

1 comment:

  1. assalamualaikum...maaf ye jika sy menganggu...sy hanya insan yang lemah ingin mengutarakan pendapat...adalah lebih mudah jika penggunaan warna tulisan yang sesuai dapat digunakan ..penggunaan warna yang terang menyukarkan pembaca untuk membaca..harap maklum..wassalam..

    ReplyDelete