Friday, June 11, 2010

Muhasabah Bersama 3 Orang "Besar"


Apabila penulis berada di rumah, penulis acapkali akan membuka kitab hadith 40 Imam Nawawi, dan sudah tentu hadith yang pertama akan penulis ulang-ulang membacanya, terutama apabila penulis baru selesai memberikan ceramah motivasi atau baru selesai menjayakan program dakwah dan tarbiyah. Mengapa? Kerana penulis teringat akan kisah 3 orang “besar” yang menjadi penghuni neraka Allah.

Alkisah, tiga orang “besar” yang akhirnya diseret ke neraka kerana niat dalam hatinya tidak benar dan tidak ikhlas. Padahal mereka adalah tokoh – tokoh terkemuka yang sarat dengan prestasi gemilang di tengah kaumnya. Tetapi malang ada nilai fujur yang tertanam di lubuk hati mereka yang terpaling dalam. Mereka dicampakkan ke dalam neraka akibat terbongkarnya niat buruk tersebut di mahkamah keadilan Allah 'Azza Wa Jalla. Siapakah mereka? Sekali lagi, mereka adalah para pembaharu, pembangun dan pejuang bagi kaumnya. Mereka adalah seorang 'alim (berilmu), seorang dermawan (banyak berinfaq) dan yang lainnya adalah seorang mujahid (pejuang di medan perang).

Untuk yang pertama, Allah mendatangi dan menanyainya : “Apa yang dahulu engkau perbuat di dunia?. Dia menjawab : “Aku menuntut ilmu di jalanMu, lalu kusebarkan ilmu itu kerana mencari keredhaanMu”. Maka dikatakan kepadanya : “Engkau dusta! Sebenarnya engkau mencari ilmu supaya manusia menyebutmu sebagai seorang 'alim”. Kemudian diperintahkanlah malaikat penjaga neraka untuk menyeretnya lalu melemparkannya ke dalam neraka.

Untuk yang kedua, Allah mendatangkannya dan menanyainya : Apa yang dahulu engkau perbuat di dunia? Dia menjawab : “Aku mencari harta yang halal, kemudian aku infaqkan harta itu di jalanMu”. Maka dikatakan kepadanya : “Engkau dusta! Engkau infaqkan hartamu supaya manusia menyebutmu sebagai seorang dermawan”. Kemudian diperintahkanlah malaikat penjaga neraka untuk menyeretnya lalu melemparkannya ke dalam neraka.

Dan yang ketiga, dengan nasib yang sama, Allah mendatangkannya dan menanyainya : Apa yang dahulu engkau perbuat di dunia? Dia menjawab : “Aku berperang di jalan Allah, hingga aku mati terbunuh”. Maka dikatakan kepadanya : “Engkau dusta! Engkau berperang supaya manusia menyebutmu sebagai seorang pemberani”. Kemudian diperintahkanlah malaikat penjaga neraka untuk menyeretnya lalu melemparkannya ke dalam neraka.

Demikianlah, kisah di atas yang disebutkan oleh Nabi kita Muhammad saw. dalam sebuah hadithnya kepada kita sebagai sebuah pelajaran sekaligus peringatan bagaimana membangun amal dari sebuah akar yang kukuh sehingga terbangun jiwa yang IKHLAS. Agar setiap amal kita memiliki nilai, makna dan artinya, kini dan selamanya, tentunya kelak di akhirat. Allah swt. berfirman, yang bermaksud :

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; dalam (menjalankan) agama dengan lurus." (QS. Al-Bayyinah: 5).

Ayuh kita sama-sama muhasabah niat dan amal kita agar kita tidak juga terperosok ke dalam neraka seperti 3 tokoh besar di atas. Na’uzubillah, Wallahua’lam.

No comments:

Post a Comment