Monday, January 31, 2011

Menyesali Sebelum Terlambat


Siapa berani berbuat dosa? Siapa pernah berbuat dosa? Jika kita banyak berbuat dosa, sekerap dan sebanyak mana pula penyesalan kita atas dosa dan kesilapan kita? Sekuat mana taubat kita kepada Allah SWT.?

Yakinkah kita betapa setiap perbuatan pasti terakam dengan rapi di sisi Allah SWT? Sehinggakan dosa-dosa kecil pun tercatat dalam dokumentasi yang tidak akan hilang.

”Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. (Az-Zalzalah: 7-8)

Kita sering menelaah kisah Rasulullah SAW, para sahabat RA dan para soleh terdahulu yang sangat menyesali kesalahannya, dan bersegera bertaubat kepada Allah SWT ada yang hanya kerana tertidur sehingga tidak sempat untuk solat malam, atau tidak sempat solat Subuh berjamaah di masjid, dan pelbagai kisah teladan mereka.

Mereka begitu sensitif dengan dosa-dosa mereka, walaupun ianya dosa kecil. Sikap mereka segera menyesali perbuatan tersebut saat di dunia sebelum dibangkitkan di akhirat patut menjadi inspirasi buat kita semua yang lebih banyak lagi melakukan dosa setiap saat.

Namun ada kelompok yang enggan menyesali dosa-dosanya di dunia kerana keangkuhan dan kesombongannya. Lalu Allah SWT rakamkan wajah suram dan penuh penyesalan mereka saat dibangkitkan di padang masyhar kelak:

“Dan (sungguh ngeri) jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal soleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin." (as Sajadah: 12)

Beruntunglah kita kerana Allah SWT telah mengkhabarkan lebih awal kisah benar sikap sombong dan angkuh manusia saat di dunia. Ianya menjadi peringatan kepada kita bersama. Betapa kasih dan sayangnya Allah SWT kepada kita kerana memperingatkan kita akan sikap manusia yang tidak ambil kisah urusannya terhadap sang penciptanya.

Sesungguhnya tidak ada gunanya penyesalan di akhirat. Di sana (akhirat) bukanlah tempat untuk menyesali, melainkan tempat menerima balasan. Balasan atas segala amal yang telah dilakukan selama hidup di dunia. Dalam banyak ayat Alquran, Allah SWT sering menceritakan penyesalan orang-orang kafir.

''Dan mereka berkata: 'Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni neraka yang menyala'.''(Al-Mulk: 10).

Bersyukurlah kita yang masih hidup ini,bayangkan jika kita telah meninggalkan dunia ini dalam keadaan lalai bertaubat dan memohon keampunan kepada Allah SWT. Marilah kita yang masih di dunia ini segera memperbaharui keimanan kita kepada Allah SWT, segeralah bertaubat, berbuat kebajikan, segera menyambut seruan azan, menutup aurat, dan seluruh perkara yang diperintah Allah ke atas kita.

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat” (Huud : 3)

Semoga kita tidak termasuk orang yang menyesal di hari kemudian kelak.

*Tulisan ini khusus ditujukan kepada diri penulis sendiri.

No comments:

Post a Comment