Mengharapkan Al-Manzilah Al ‘Ulya Di Sisi Allah
“Hai orang beriman ruku’, sujud dan sembahlah Rabbmu, dan sebarkanlah kebaikan agar kalian menjadi orang yang menang” (Qs. Al Hajj [22]: 77)
Ayuh kita abdikan diri dengan kerja-kerja besar, laksanakan dakwah sebagai cita-cita besar kita, memang itulah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, salafus soleh, serta seluruh pengikutnya dari seluruh generasi untuk selalu mengingati akan keutamaan dan keindahan perjuangan dakwah Islam.
Dakwah tidak boleh ditinggalkan dan dilupakan oleh individu muslim jika ingin mengharapkan al-manzilah al ‘ulya (kedudukan tinggi) di sisi Allah SWT. Dakwah ini merupakan jalan yang ditempuh oleh para rasul dan seluruh orang beriman. Adakah jalan yang lebih mulia dibanding jalan dakwah yang telah membawa kita mengenal dan mencintai Allah melalui agama ini?
“Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang orang yang mengerjakan haji dan mengurus masjidil haram, kalian samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama disisi Allah. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang zalim. Orang orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi darjatnya di sisi Allah; dan itulah orang orang yang mendapatkan kemenangan” (At-Taubah [9]: 19-20)
Dakwah menjadikan orang yang menyebarkan dan menerima dengan keikhlasan hati mendapatkan redha dari Allah SWT. Dakwah ini pula menjadi alasan berkumpulnya manusia pembaharu yang ingin memperjuangkan kebenaran dan perubahan keadaan bangsanya agar terkeluar dari keruntuhan akhlak, peribadi, harga diri, cita-cita, maruah dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan realiti umat Islam yang semakin leka, lalai, lesu dan berpecah belah maka tidak ada kata lain untuk kita bersatu melawan penyakit yang menyerang bangsa dan umat dengan mengoptimakan peranan dakwah kita semua. Perjuangan melalui dakwah tidak hanya dalam bentuk di mimbar-mimbar masjid, majlis taklim serta pengajian umum sahaja tetapi lebih kepada cara yang lebih massif dan professional untuk mengenengahkan Islam sebagai solusi bagi semua.
Perjuangan dakwah dapat dilakukan dengan lisan, tulisan, dan perbuatan atau keteladanan. Maka ajaklah saudara-saudara kita untuk lebih mengenal Islam dengan segenap potensi yang kita miliki. Tentunya, keteladanan dalam perbuatan lebih dipilih masyarakat berbanding hanya ucapan belaka, justeru ayuh kita bersatu dengan berakhlak, mendidik dan berbakti!
Mari seluruh pemuda Islam, khususnya aktivis HALUAN, sambutlah dan gelorakan dakwah Islam di setiap waktu, peringkat dan tempat kita berada agar maruah bangsa dan umat ini tidak terseret lebih dahsyat lagi menuju kehancuran.
Dan akhirnya, kitalah yang akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT kelak. Apa yang akan kita jawab bila kita hanya berdiam diri dan berpangku tangan seperti layaknya penonton bolasepak, hanya mampu melihat dan mengkritik tetapi tidak upaya berbuat apa-apa.
Abu Ridhwan Husaini, Bandar Baru Bangi, Selangor.
0 comments:
Post a Comment