Penulis berhajat untuk memberi respon kepada beberapa pertanyaan yang diterima dari email dan FB penulis berkenaan tuntutan menutup aurat dan berjilbab bagi seorang wanita. Masih ramai lagi kalangan wanita muslim kita yang masih terkeliru dan tidak faham akan tuntutan tersebut, bahkan ada yang menganggap menutup aurat dan berjilbab adalah sebagai satu fesyen semasa dalam kehidupan mereka sebagai seorang hamba kepada Allah SWT.
Penulis yakin sebagai seorang wanita yang beriman, urusan menutup aurat dan berjilbab dengan sempurna sepertimana yang dikehendaki oleh Allah SWT seharusnya telah kita fahami dan laksanakan, hanya mereka-mereka yang tidak yakin akan hari pertemuan di akhirat kelak yang masih enggan atau berat hati untuk melaksanakannya.
“Jangan nilai pada penampilan dan pakaian kami, sedangkan hati kami baik dan ikhlas.”
Itulah jawapan yang biasa diungkapkan oleh mereka yang merasa tidak senang apabila ada yang memandang serong tatkala mereka tidak menutup aurat dan tidak memakai jilbab. Alangkah baiknya sekiranya mereka mengambil nilaian Allah SWT sebagai prinsip dan kayu pengukur jatidiri mereka sebagai muslimah. Firman Allah SWT yang bermaksud:
“Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan perempuan-perempuan yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani.” (Al-Ahzab : ayat 59)
Wahai wanita-wanita di luar sana, inilah ukuran hati dan keikhlasan kita kepada Allah SWT. Fahami, hayati dan ambillah tindakan segera dengan memperbaiki cara pandang kita akan tuntutan menutup aurat. Dan janganlah jadikan akal dan hawa nafsu sebagai dalil keikhlasan dan kebersihan hati kita., lantas menghalalkan diri kita untuk tidak menutup aurat.
Jumhur ‘ulama bersepakat; aurat wanita meliputi seluruh tubuh, kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalilnya adalah firman Allah SWT:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(al-Nuur:31).
Apa yang menghalang para wanita Islam dari menutup aurat dan berjilbab? Penulis memetik tulisan Dr. Huwayda Ismaeel yang mengulas dengan baik sekali tajuk “Top Ten Excuses Of Muslim Women Who Don't wear Hijab”.
ALASAN 1 : Saya belum benar-benar yakin akan fungsi/manfaat menutup aurat
Kami kemudian menanyakan dua pertanyaan kepada saudari ini; Pertama,apakah ia benar-benar percaya dan mengakui kebenaran agama Islam?Dengan yakin ia berkata, Ya, sambil kemudian mengucap Laa Ilaa haIllallah! Yang menunjukkan ia taat pada aqidahnya dan Muhammadanrasullullah! Yang menyatakan ia taat pada syariahnya. Dengan begitu yakin ia akan Islam beserta seluruh hukumnya.
Kedua, kami menanyakan;Bukankah menutup aurat termasuk hukum dalam Islam? Apabila saudari ini jujur dan tulus dalam ke-Islamannya, ia akan berkata; Ya, itu adalah sebahagian dari hukum Islam yang terdapat di dalam Al-Quran yang suci dan merupakan sunnah Rasulullah SAW yang suci. Jadi kesimpulannya disini,apabila saudari percaya akan Islam dan meyakininya, mengapa ia tidak melaksanakan hukum dan perintahnya?
ALASAN 2 : Saya yakin akan pentingnya menutup aurat namun Ibu saya melarangnya, dan apabila saya melanggar arahan ibu, saya akan masuk neraka.
Yang telah menjawab hal ini adalah ciptaan Allah Azza wa Jalla termulia, Rasulullah SAW dalam nasihatnya yang sangat bijaksana;
"Tiada kepatuhan kepada suatu ciptaan diatas kepatuhan kepada Allah SWT." (Riwayat Ahmad)
Sesungguhnya, status ibu bapa dalam Islam, berada dalam posisi yang sangat tinggi dan terhormat. Dalam sebuah ayat disebutkan;
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan- Nya dengan esuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang Ibu Bapa . . "(An-Nisa:36).
Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas kecuali dalam satu aspek, iaitu apabila berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah SWT. Allah berfirman;
" dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya…(Luqman : 15)
Berlaku tidak patuh terhadap orang tua dalam menjalani perintah Allah SWT tidaklah menyebabkan kita boleh berbuat sesuka hati kita terhadap mereka.Kita tetap harus hormat dan menyayangi mereka sepenuhnya. Allah berfirman di ayat yang sama;
"dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.”
Kesimpulannya, bagaimana mungkin kamu mematuhi ibumu namun melanggar Allah SWT yang menciptakan kamu dan ibumu.
ALASAN 3 : Keadaan dan persekitaran saya tidak membolehkan saya menutup aurat.
Untuk alasan seperti ini ada dua maksud yang boleh kita fahami: dia tulus dan jujur,atau sebaliknya, ia sekadar memberikan alasan yang mengatasnamakan lingkungan pekerjaan dan keadaannya untuk tidak menutup aurat. Kita akan memulai dengan menjawab bahawa dia adalah wanita yang tulus dan jujur.
"Apakah anda tidak tidak menyedari saudariku tersayang, bahawa wanita muslim tidak diperbolehkan untuk meninggalkan rumah tanpa menutupi auratnya dengan hijab dan adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk mengetahuinya? Apabila engkau, saudariku, menghabiskan banyak waktu dan tenagamu untuk melakukan dan mempelajari pelbagai lautan keilmuan dan cabaran kehidupan di dunia ini, bagaimana mungkin engkau dapat membiarkan sedemikian mudah dirimu tidak mempelajari hal-hal yang akan menyelamatkanmu dari kemarahan Allah dan azab kematianmu kelak?" Bukankah Allah SWT telah berfirman;
"maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui”. (An-Nahl : 43).
Belajarlah untuk mengetahui hikmah menutup auratmu. Apabila engkau harus keluar dari rumahmu, tutupilah auratmu dengan berjilbab, carilah kesenangan Allah SWT daripada kesenangan syaitan. Kerana kejahatan dapat berawal dari pandangan yang memabukkan dari seorang wanita.
Saudariku tersayang, apabila kau benar-benar jujur dan tulus dalam menjalani kehidupan, kau akan menemukan ribuan tangan kebaikan siap membantumu, dan Allah SWT dengan izin-Nya akan mempermudahkan segala permasalahan untukmu. Bukankah Allah SWT telah berfirman;
"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. ."(At-Talaq :2-3).
Kedudukan dan kehormatan adalah sesuatu yang ditentukan oleh Allah SWT. Ianya tidak bergantung pada kemewahan pakaian yang kita kenakan, warna yang menyerlah , dan mengikuti trend fesyen yang sedang dipopularkan. Kehormatan dan kedudukan lebih kepada bersikap patuh pada Allah SWT dan Rasul-Nya SAW, dan bergantung pada hukum Allah SWT yang murni. Dengarkanlah kalimat Allah;
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu.."(Al-Hujurat:13).
Kesimpulannya, lakukanlah sesuatu dengan mencari kesenangan dan keredhaan Allah SWT semata.
ALASAN 4 : Cuaca di di daerah saya amatlah panas dan saya tidak dapat menahannya. Bagaimana mungkin saya dapat mengatasinya apalagi jika saya menutup aurat.
Allah SWT memberikan perumpamaan dengan mengatakan;
"api neraka jahannam itu lebih lebih sangat panas(nya) jikalau mereka mengetahui.. "(At-Taubah : 81)
Bagaimana mungkin kamu dapat membandingkan panas di daerahmu dengan panas di neraka jahannam?
Sesungguhnya saudariku, syaitan telah mencuba memasang jeratnya untuk menarik dirimu menuju ke dalam api neraka yang panasnya tidak dapat dibayangkan oleh akal manusia. Bebaskan dirimu dari jeratan syaitai dan cubalah untuk melihat panasnya matahari sebagai anugerah, bukan kesengsaraan. Apatah lagi mengingatkan bahawa hukuman dari Allah SWT akan jauh lebih berat dari apa yang kau rasakan sekarang di dunia fana ini. Kembalilah pada hukum Allah SWT dan berlindunglah dari hukuman-Nya, sebagaimana tercantum dalam ayat; "mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah"(An-Naba: 24-25). Kesimpulannya, syurga yang Allah SWT janjikan penuh dengan cubaan dan ujian. Sementara jalan menuju neraka penuh dengan kesenangan, nafsu dan kenikmatan.
ALASAN 5 : Saya takut, bila saya memakai jilbab dan memnutup aurat sekarang, di lain hari saya akan melepasnya kembali, kerana saya melihat ramai sekali wanita yang berbuat sedemikian.
Kepada saudari itu saya berkata, "apabila semua orang mengaplikasikan logika anda tersebut, mereka akan meninggalkan seluruh kewajibannya pada akhirnya nanti! Mereka akan meninggalkan solat lima waktu kerana mereka takut tidak dapat melaksanakan satu saja waktu solat itu. Mereka akan meninggalkan puasa di bulan ramadhan, kerana mereka tekut tidak dapat menunaikan satu hari puasa di bulan ramadhan, dan seterusnya.
Tidakkah kamu melihat bagaimana syaitan telah memerangkapmu lagi dan menghalang petunjuk bagimu? Allah SWT menyukai ketaatan yang tetap istiqamah walaupun hanya suatu ketaatan yang sangat kecil yang dilakukan. Lalu bagaimana dengan sesuatu yang benar-benar diwajibkan sebagaimana kewajiban menutup aurat? Rasulullah SAW bersabda;
"Perbuatan yang paling dicintai Allah adalahperbuatan mulia yang terus menerus, yang mungkin orang lain anggap kecil."
Mengapa kamu saudariku, tidak melihat alasan mereka yang dibuat-buat untuk menanggalkan kembali jilbab dan aurat mereka dan berusahalah menjauhi mereka? Mengapa tidak kau buka tabir kebenaran dan berpegang teguh pada_Nya? Allah SWT sesungguhnya telah berfirman;
"Maka kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu,dan bagi mereka yang datang di masa kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa". ( Al Baqarah:66)
Kesimpulannya,apabila kau memegang teguh kepada petunjuk (Al Quran & Hadith) dan merasakan manisnya keimanan,engkau tidak akan meninggalkan sekali pun perintah Allah SWT setelah engkau melaksanakannya.
ALASAN 6 : Apabila saya menutup aurat dan memakai jilbab, maka jodoh saya akan sulit, jadi saya akan memakainya setelah menikah nanti.
Saudariku, suami mana pun yang lebih menyukai engkau tidak memakai jilbab, menutup aurat dan membiarkan auratmu di pertontonkan kehadapan umum, bererti dia tidak mengindahkan hukum dan perintah Allah SWT dan bukanlah suami yang berharga dan dapat menyelamatkan imanmu dan akhiratmu. Dia adalah suami yang tidak memiliki perasaan untuk melindungi dan menjaga perintah Allah SWT, dan jangan pernah berharap suami jenis seperti ini akan menolongmu dari menjauhi api neraka, apalagi memimpinmu memasuki syurga Allah SWT. Sebuah rumah yang dipenuhi dengan ketidak-taatan kepada Allah SWT, akan selalu menghadapi kepedihan dan kehinaan di dunia lagi dan bahkan di akhirat pasti. Allah SWT berfirman;
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta" (Taha:124)
Perkahwinan adalah sebuah anugerah dan keberkahan dari Allah SWT kepada siapa saja yang IA kehendaki. Tahukah anda berapa ramai wanita yang ternyata selepas menikah masih tidak memakai jilbab dan menutup aurat?
Apabila kau, saudariku tersayang, mengatakan bahawa dengan tidak menutup aurat pada zaman kini adalah suatu jalan menuju sesuatu yang murni, asli, iaitu pernikahan, itu tidak benar. Saudariku,suatu tujuan yang murni, tidak akan tercapai melalui jalan yang tidak murni dan kotor dalam Islam. Apabila tujuannya bersih dan murni, serta terhormat, maka jalan menuju ke sana pastilah harus dicapai dengan bersih dan murni pula. Dalam syariat Islam kita menyebutnya:
“Alat atau jalan untuk mencapai sesuatu, tergantung dari peraturan yang ada untuk mencapai tujuan tersebut.”
Kesimpulannya, tidak ada keberkahan dari suatu perkahwinan yang didasari oleh dosa dan kejahilan dalam memahami tuntutan agamanya..
ALASAN 7 : Saya tidak memakai jilbab dan menutup aurat berdasarkan perkataan Allah SWT :
"dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)" (Ad-Dhuhaa: 11).
Bagaimana mungkin saya menutupi anugerah Allah berupa kulit mulus dan rambutku yang indah?
Jadi saudari kita ini merujuk pada Kitab Allah dan memahaminya dengan kefahaman sendiri ! Ia meninggalkan tafsir sesungguhnya dibelakang ayat itu apabila perkara itu tidak menyenangkannya. Apabila yang saya katakan ini salah, mengapa saudari kita ini tidak mengikuti ayat :
"janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang nampak daripadanya" (An-Nur : 31)
Dan firman Allah SWT:
“Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan perempuan-perempuan yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani.” (Al-Ahzab : ayat 59)
Dengan pernyataan darimu itu,saudariku, engkau telah membuat syariah sendiri bagi dirimu, yang sesungguhnya telah dilarang oleh Allah SWT. Anugerah terbesar Allah SWT kepada kita adalah iman dan hidayah, yang di antaranya jalan kita mensyukurinya adalah dengan menutup aurat dan berjilbab. Mengapa kamu tidak mempelajari dan menelaah anugerah terbesar bagimu ini? Kesimpulannya, apakah ada anugerah dan pertolongan terhadap wanita yang lebih besar daripada petunjuk Allah dan mewajibkan kamu berjilbab dan menutup aurat?
ALASAN 8 : Saya tahu bahawa menutup aurat adalah kewajiban, tetapi saya akan melaksanakannya apabila saya sudah merasa terpanggil dan diberi petunjuk oleh-Nya.
Saya bertanya kepada saudariku ini, rancangan atau langkah apa yang ia lakukan selama menunggu hidayah, petunjuk dari Allah SWT seperti yang dia katakan? Kita mengetahui bahawa Allah SWT dalam kalimat-kalimat bijak-Nya menciptakan sebab atau cara untuk segala sesuatu. Kerana itulah mengapa orang yang sakit menelan sebiji ubat untuk menjadi sihat kembali, dan sebagainya. Apakah saudariku ini telah dengan seluruh keseriusan dan usahanya mencari petunjuk sesungguhnya dengan segala ketulusannya, berdoa, sebagaimana dalam surah Al-Fatihah, ayat 6
"Tunjukilah kami jalanyang lurus"
serta berusaha mencari pengetahuan dan kefahaman melalui muslimah-muslimah lain yang lebih taat dan yang menurutnya telah diberi petunjuk dalam melaksanakan tuntutan menutup aurat dan berjilbab?
Kesimpulannya, apabila saudariku ini benar-benar serius dalam mencari atau pun menunggu petunjuk dari Allah SWT, dia pastilah akan melakukan jalan-jalan menuju pencariannya itu.
ALASAN 9 : Belum waktunya bagi saya. Saya masih terlalu muda untuk memakainya. Saya pasti akan memakainya nanti seiring dengan pertambahan umur dan setelah saya pergi haji.
Malaikat kematian, saudariku, mengunjungi dan menunggu di pintu muka menanti saja Allah SWT menentukan saat akhir hayatmu. Sayangnya, saudariku, kematian tidak mendiskriminasi antara tua dan muda dan ia mungkin saja datang disaat kau masih dalam keadaan penuh dosa dan ketidaksiapan bertemu dengan Allah SWT. Firman Allah;
"Tiap umat mepunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya" (Al-An'aam:34)
Saudariku tersayang, kau harus berlumba-lumba dalam kepatuhan pada Allah SWT;
"Berlumba-lumbalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi.."(Al-Hadid: 21).
Saudariku, jangan melupakan Allah SWT atau Ia akan melupakanmu di dunia ini dan selanjutnya. Kau melupakan jiwamu sendiri dengan tidak memenuhi hak jiwamu untuk mematuhi-Nya. Allah mengatakan tentang orang-orang yang munafik,
"dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri" (Al-Hashr: 19)
Saudariku,memakai jilbab dan menutup aurat di usiamu yang muda, akan memudahkanmu. Kerana Allah SWT akan menanyakanmu akan waktu yang kau habiskan semasa mudamu, dan setiap waktu dalam hidupmu di hari pembalasan nanti.
Kesimpulannya ,berhentilah menetapkan angan-anganmu di masa datang, kerana tidak seorangpun yang dapat menjamin kehidupannya hingga esok hari pun.
ALASAN 10 : Saya takut, bila saya memakai jilbab dan menutup aurat, saya akan di cop dan digolongkan dalam kelompok tertentu! Saya benci pengelompokan!
Saudariku, hanya ada dua kelompok dalam Islam. Dan keduanya disebutkan dalam Kitabullah. Kelompok pertama adalah kelompok /tentara Allah (Hizbullah) yang diberikan pada mereka kemenangan,kerana kepatuhan mereka. Dan kelompok kedua adalah kelompok syaitan yang terkutuk (hizbush-syaitan) yang selalu melanggar Allah SWT.
Apabila kau, saudariku, memegang teguh perintah Allah SWT, dan ternyata disekelilingmu adalah saudara-saudaramu yang tekun menutup aurat, maka kau akan memasuki dalam kelompok Allah SWT. Namun apabila kau menuruti nafsu dan egomu, kau akan mengendarai kenderaan Syaitan,seburuk-buruknya teman.
KESIMPULANSaudariku, jiha engkau enggan menutup aurat, engkau sebenarnya sedang mempertontonkan tubuhmu di pasar syaitan dan meracuni hati para lelaki.
Keindahan model rambut, pakaian ketat yang mempertontonkan setiap inci tubuhmu, pakaian-pakaian pendek yang menunjukkan keindahan kakimu, lenganmu dan tubuhmu, dan semuanya itu akan membangkitkan amarah Allah SWT dan menyenangkan syaitan. Setiap waktumu yang kau habiskan dalam keadaan seperti itu, akan terus semakin menjauhkanmu dari Allah SWT dan semakin membawamu lebih dekat pada syaitan.
Setiap waktu keengkaranmu dan keegoanmu akan menjauhkan kamu dari syurga hinggalah kau bertaubat kembali. Setiap hari membawamu semakin dekat kepada kematian.
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain dari kesenangan yang memperdayakan" (Ali `Imran :185).
Renungkan secara mendalam, saudariku,apa yang terjadi hari ini sebelum esok datang. Fikirkan tentang perkara ini, saudariku, sekarang, sebelum semuanya terlambat!!