Raihlah keberkatan hidup disisi Allah SWT kerana hidup berkat akan sentiasa bercukupan dan kecukupan itu akan memperoleh keberkatan. Justeru itu kita selalu berdoa dan meminta orang lain mendoakan kita agar segala sesuatu yang kita miliki dan kita usahakan memperolehi keberkatan dari Allah SWT.
Dalam masyarakat kata “berkat”, “berkah”, atau “barakah” sudah tidak asing lagi. Kata barakah berasal dari bahasa Arab yang bererti tumbuh, berkembang, tetapnya sesuatu, kemudian ia bercabang, dan satu sama lain saling berdekatan. Secara terminologi kata berkah bererti “kebaikan yang bersumber dari Allah SWT yang ditetapkan terhadap sesuatu sebagaimana mestinya”.
Pasrah Kepada Allah
Sudahkah kita merasai keberkatan itu? Ramai orang yang meninggal dunia dalam keadaan kerugian sebelum tercapainya cita-cita yang diimpikan, tidak sempat untuk beramal kerana sibuk mengejar harta. Gemerlap dunia ibarat meminum air laut, semakin banyak diminum semakin menambah rasa haus dan tidak pernah merasa cukup terhadap apa yang sudah dimiliki.
Orang yang tidak pernah puas maka ia tidak akan pernah bahagia. Hidupnya menjadi tidak barakah disisi Allah SWT dan menderita. Namun orang yang merasa cukup dengan apa yang dimiliki maka Allah SWT memberikan kurnia-Nya yang melimpah.
“Barangsiapa yang memasrahkan keperluannya kepada Allah, niscaya Dia akan mendatangkan kepadanya rezeki dengan segera atau menunda kematiannya.” (HR. Ahmad).
Menurut Ath-Thabathaba’i, kebaikan yang bersumber dari Allah SAW itu muncul tanpa diduga dan tidak terhitung dalam sepanjang kehidupan, baik yang bersifat kebendaan mahupun berbentuk kerohanian. Keberkatan yang bersifat kebendaan itu akan bermuara juga kepada keberkatan dalam ketinggian kualiti spiritual dalam kehidupan yang mencintai akhirat.
Mulianya hidup tatkala kehidupan sentiasa diberkati Allah SWT. Bila hidup kita diberkati Allah SWT, kehidupan akan selalu merasa cukup dan bila kita merasa berkecukupan maka kita memperoleh keberkatan.
“Sesungguhnya Allah yang Maha Luas kurnia-NYa lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hambaNya dengan rezeki yang telah Dia berikan kepadanya. Barangsiapa yang redha dengan pemberian Allah maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rezeki untuknya dan barangsiapa yang tidak redha niscaya rezekinya tidak diberkahi.” (HR. Ahmad).
Kunci Keberkatan
Untuk meraih keberkatan dalam kehidupan, ada dua tuntutan syarat yang perlu kita laksanakan. Firman Allah SWT:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (Al-A’raf:96).
Pertamanya, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, sebagaimana firman-Nya yang dikutip di dalam surah Al-A’raf, ayat 96. Ayat ini menunjukkan balasan Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya yang beriman, yakni keberkatan dari langit dan bumi. Sebaliknya, ayat tersebut juga sekaligus menjadi penjelas bahawa orang yang kufur kepada Allah SWT, niscaya tidak akan pernah merasakan keberkatan dalam hidup.
Justeru bagi membina iman, kita perlu mentarbiyah hati kita dengan tarbiyah imaniyah. Bersihkan hati kita dari sebarang dosa dan noda. Bersihkan hati kita dari karat-karat jahiliyah yang akan menghitamkan hati kita lalu menjadi penghalang kepada hadirnya hidayah, petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT. Hati yang bersih akan menumbuhkan keimanan yang sebenar terhadap Allah SWT.
Kedua, amal soleh. Yang dimaksud dengan amal soleh ialah menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan syariat yang diajarkan Rasulullah SAW. Firman Allah SWT:
“Demi malam apabila menutupi, dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya usaha kamu memang berbeza-beza. Adapun orang yang memberikan (harta di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah “(Al-Lail:1-7).
Iman dan Amal Soleh
Inilah hakikat kepentingan memiliki ketakwaan dan melaksanakan amal soleh yang menjadi prasyarat datangnya keberkatan sebagaimana ditegaskan Allah SWT di dalam Al Quran. Setelah kita berusaha untuk memenuhi prasyarat tersebut, maka berserahlah kepada Allah SWT. Firman Allah SWT:
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (ath-Thalaq, 65: 2-3)
Allah SWT juga menceritakan di dalam Al-Quran tentang Ahlul Kitab yang hidup pada zaman Nabi SAW, Allah SWT berfirman:
“Dan sekiranya mereka benar-benar menjalankan Taurat, Injil dan (al-Quran) yang diturunkan kepada mereka, niscaya mereka akan mendapatkan makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka…” (Al-Ma’idah: 66).
Para ulama tafsir menjelaskan, yang dimaksud dengan “mendapatkan makanan dari atas dan dari bawah kaki”, ialah Allah SWT melimpahkan kepada mereka rezeki yang sangat banyak dari langit dan dari bumi, sehingga mereka akan mendapatkan kecukupan dan pelbagai kebaikan tanpa susah payah, letih, lesu, dan tanpa adanya tentangan atau pelbagai permasalahan yang mengganggu ketenteraman hidup mereka (Tafsir Ibnu Katsir, 2/76).
Menurut Sheikh Abdur Rahman as-Sa’di, “Sekiranya mereka melaksanakan perintah-perintah Allah, menjauhi larangan-larangan-Nya, seperti yang dianjurkan dan diperintahkan oleh Allah, dan termasuk perlaksanaannya adalah beriman kepada apa yang diserukan oleh Taurat dan Injil untuk beriman kepada Muhammad s.a.w. dan kepada al-Quran, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Yakni, Allah akan melimpahkan rezeki kepada mereka, langit dijadikan menurunkan hujan, bumi pula menumbuhkan tanaman.” (Rujuk: Tafsir as-Sa’di, jil. 2, m/s. 378-379)
Al-Quran Sumber Keberkatan
Semoga kita meraih keberkatan di sepanjang kehidupan kita. Tidak ada cara yang terbaik untuk kita beroleh keberkatan melainkan kita sentiasa merujuk kepada panduan terlengkap yang Allah SWT telah bekalkan kepada kita melalui Al Quran yang menajdi sumber keberkatan. Firman Allah SWT:
“Dan Al-Qur’an ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah kami turunkan. Maka mengapakah kamu mengingkarinya? (Al Anbiyaa':50)
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (Shaad:29).
Kini kunci meraih keberkatan dalan kehidupan telah terbongkar. Al Quran memandu kita agar berbekal dengan iman, taqwa dan amal soleh, insyaAllah kita akan meraih keberkatan. Firman Allah SWT:
“Sesiapa yang beramal soleh, dari lelaki atau perempuan, sedang ia beriman, maka sesungguhnya Kami akan menghidupkan Dia dengan kehidupan yang baik; dan sesungguhnya Kami akan membalas mereka, dengan memberikan pahala yang lebih dari apa yang mereka telah kerjakan.” (An-Nahl:97)
Dalam masyarakat kata “berkat”, “berkah”, atau “barakah” sudah tidak asing lagi. Kata barakah berasal dari bahasa Arab yang bererti tumbuh, berkembang, tetapnya sesuatu, kemudian ia bercabang, dan satu sama lain saling berdekatan. Secara terminologi kata berkah bererti “kebaikan yang bersumber dari Allah SWT yang ditetapkan terhadap sesuatu sebagaimana mestinya”.
Pasrah Kepada Allah
Sudahkah kita merasai keberkatan itu? Ramai orang yang meninggal dunia dalam keadaan kerugian sebelum tercapainya cita-cita yang diimpikan, tidak sempat untuk beramal kerana sibuk mengejar harta. Gemerlap dunia ibarat meminum air laut, semakin banyak diminum semakin menambah rasa haus dan tidak pernah merasa cukup terhadap apa yang sudah dimiliki.
Orang yang tidak pernah puas maka ia tidak akan pernah bahagia. Hidupnya menjadi tidak barakah disisi Allah SWT dan menderita. Namun orang yang merasa cukup dengan apa yang dimiliki maka Allah SWT memberikan kurnia-Nya yang melimpah.
“Barangsiapa yang memasrahkan keperluannya kepada Allah, niscaya Dia akan mendatangkan kepadanya rezeki dengan segera atau menunda kematiannya.” (HR. Ahmad).
Menurut Ath-Thabathaba’i, kebaikan yang bersumber dari Allah SAW itu muncul tanpa diduga dan tidak terhitung dalam sepanjang kehidupan, baik yang bersifat kebendaan mahupun berbentuk kerohanian. Keberkatan yang bersifat kebendaan itu akan bermuara juga kepada keberkatan dalam ketinggian kualiti spiritual dalam kehidupan yang mencintai akhirat.
Mulianya hidup tatkala kehidupan sentiasa diberkati Allah SWT. Bila hidup kita diberkati Allah SWT, kehidupan akan selalu merasa cukup dan bila kita merasa berkecukupan maka kita memperoleh keberkatan.
“Sesungguhnya Allah yang Maha Luas kurnia-NYa lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hambaNya dengan rezeki yang telah Dia berikan kepadanya. Barangsiapa yang redha dengan pemberian Allah maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rezeki untuknya dan barangsiapa yang tidak redha niscaya rezekinya tidak diberkahi.” (HR. Ahmad).
Kunci Keberkatan
Untuk meraih keberkatan dalam kehidupan, ada dua tuntutan syarat yang perlu kita laksanakan. Firman Allah SWT:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (Al-A’raf:96).
Pertamanya, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, sebagaimana firman-Nya yang dikutip di dalam surah Al-A’raf, ayat 96. Ayat ini menunjukkan balasan Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya yang beriman, yakni keberkatan dari langit dan bumi. Sebaliknya, ayat tersebut juga sekaligus menjadi penjelas bahawa orang yang kufur kepada Allah SWT, niscaya tidak akan pernah merasakan keberkatan dalam hidup.
Justeru bagi membina iman, kita perlu mentarbiyah hati kita dengan tarbiyah imaniyah. Bersihkan hati kita dari sebarang dosa dan noda. Bersihkan hati kita dari karat-karat jahiliyah yang akan menghitamkan hati kita lalu menjadi penghalang kepada hadirnya hidayah, petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT. Hati yang bersih akan menumbuhkan keimanan yang sebenar terhadap Allah SWT.
Kedua, amal soleh. Yang dimaksud dengan amal soleh ialah menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan syariat yang diajarkan Rasulullah SAW. Firman Allah SWT:
“Demi malam apabila menutupi, dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya usaha kamu memang berbeza-beza. Adapun orang yang memberikan (harta di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah “(Al-Lail:1-7).
Iman dan Amal Soleh
Inilah hakikat kepentingan memiliki ketakwaan dan melaksanakan amal soleh yang menjadi prasyarat datangnya keberkatan sebagaimana ditegaskan Allah SWT di dalam Al Quran. Setelah kita berusaha untuk memenuhi prasyarat tersebut, maka berserahlah kepada Allah SWT. Firman Allah SWT:
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (ath-Thalaq, 65: 2-3)
Allah SWT juga menceritakan di dalam Al-Quran tentang Ahlul Kitab yang hidup pada zaman Nabi SAW, Allah SWT berfirman:
“Dan sekiranya mereka benar-benar menjalankan Taurat, Injil dan (al-Quran) yang diturunkan kepada mereka, niscaya mereka akan mendapatkan makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka…” (Al-Ma’idah: 66).
Para ulama tafsir menjelaskan, yang dimaksud dengan “mendapatkan makanan dari atas dan dari bawah kaki”, ialah Allah SWT melimpahkan kepada mereka rezeki yang sangat banyak dari langit dan dari bumi, sehingga mereka akan mendapatkan kecukupan dan pelbagai kebaikan tanpa susah payah, letih, lesu, dan tanpa adanya tentangan atau pelbagai permasalahan yang mengganggu ketenteraman hidup mereka (Tafsir Ibnu Katsir, 2/76).
Menurut Sheikh Abdur Rahman as-Sa’di, “Sekiranya mereka melaksanakan perintah-perintah Allah, menjauhi larangan-larangan-Nya, seperti yang dianjurkan dan diperintahkan oleh Allah, dan termasuk perlaksanaannya adalah beriman kepada apa yang diserukan oleh Taurat dan Injil untuk beriman kepada Muhammad s.a.w. dan kepada al-Quran, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Yakni, Allah akan melimpahkan rezeki kepada mereka, langit dijadikan menurunkan hujan, bumi pula menumbuhkan tanaman.” (Rujuk: Tafsir as-Sa’di, jil. 2, m/s. 378-379)
Al-Quran Sumber Keberkatan
Semoga kita meraih keberkatan di sepanjang kehidupan kita. Tidak ada cara yang terbaik untuk kita beroleh keberkatan melainkan kita sentiasa merujuk kepada panduan terlengkap yang Allah SWT telah bekalkan kepada kita melalui Al Quran yang menajdi sumber keberkatan. Firman Allah SWT:
“Dan Al-Qur’an ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah kami turunkan. Maka mengapakah kamu mengingkarinya? (Al Anbiyaa':50)
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (Shaad:29).
Kini kunci meraih keberkatan dalan kehidupan telah terbongkar. Al Quran memandu kita agar berbekal dengan iman, taqwa dan amal soleh, insyaAllah kita akan meraih keberkatan. Firman Allah SWT:
“Sesiapa yang beramal soleh, dari lelaki atau perempuan, sedang ia beriman, maka sesungguhnya Kami akan menghidupkan Dia dengan kehidupan yang baik; dan sesungguhnya Kami akan membalas mereka, dengan memberikan pahala yang lebih dari apa yang mereka telah kerjakan.” (An-Nahl:97)