Mendidik Anak Mengenal Makanan Halal
Allah Swt. berfirman:
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal dan baik dari apa saja yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan, kerana sesungguhnya syaitan itu adalah musuh kalian yang nyata." (QS al-Baqarah [2]: 168).
Makan adalah keperluan jasmani yang harus dipenuhi. Halal dan baik (halallan thayyiban) merupakan syarat utama saat kita menghidang makanan. Kerana itu, mengetahui makanan halal sangat penting; tidak hanya bagi orangtua, yang bertugas menyediakan makanan untuk anak-anak, tetapi juga bagi anak-anak. Mereka harus mulai dikenalkan dengan makanan halal atau haram agar lebih berhati-hati saat menggunakannya. Bagaimana mengenalkan makanan halal dan haram kepada anak?
Tulisan berikut akan memberikan beberapa panduan.
1. Mengenalkan label halal. Usahakan untuk selalu membeli makanan yang sudah mendapatkan pengesahan halal dari mulai makanan ringan, jajanan (makanan ringan) anak-anak sampai memilih gerai makan ketika akan bersantap dengan keluarga. Label halal yang bertulisan jawi HALAL biasanya di tampal di dinding premis. Terdapat juga yang menampal lesen sijil halal dari JAKIM di dinding, namun perlu juga kita perhatikan tarikh yang tercatat pada sijil tersebut.
2. Mengenalkan kandungan makanan. Ajari anak-anak untuk mengamati setiap kandungan makanan yang tertera pada bungkusan atau bekas makanan. Jika di dalamnya mengandung bahan yang meragukan, seperti gelatin, misalnya, pastikan bahawa yang tercatat adalah gelatin yang berasal dari sapi. Gelatin biasanya terdapat pada makanan yang lembut dan sedikit kenyal, seperti permen lunak, ais krim, dan puding. Tiga jenis makanan ini termasuk makanan utama anak-anak. Kerana itu, dengan mengenalkan komposisi kandungan, anak-anak terdidik untuk berhati-hati sebelum mengkonsumsi makanan.
3. Memperlihatkan poster barang haram.Poster anti dadah, misalnya, boleh kita lihat dimana-mana; di berbagai media (massa/elektronik) atau di jalan-jalan raya. Gunakan sarana itu untuk mengenalkan kepada anak makanan yang haram, di antaranya kandungan dadah atau alkohol berikut boleh menimbulkan pelbagai bahaya yang ditimbulkan. Dadah dapat mengganggu kesihatan, melemahkan perasaan dan merosak moral serta menghancurkan generasi. Dengan memperlihatkan poster semacam itu, anak-anak telah dididik sedari kecil untuk mewaspadai makanan/zat yang haram.
4. Menunjukkan makanan yang haram saat Berbelanja.Sekali waktu, ajaklah anak berbelanja di pasar atau supermarket. Jika ada makanan haram yang di jual di sana, tunjukkanlah kepada mereka. Amatilah baik-baik, misalnya, perbezaan antara daging sapi dan babi; mulai dari warna, tekstur dan sebagainya yang menunjukkan perbezaan itu. Selain daging segar, kepada anak-anak juga boleh diperlihatkan beberapa makanan yang mengandung bahan khindzir. Selain makanan, anak juga boleh dikenalkan dengan minuman-minuman beralkohol yang haram dikonsumsi, yang biasanya dijual di supermaket besar; seperti macam-macam bir atau minuman haram lainnya. Tekankan kepada anak-anak bahawa semua itu dilarang oleh Islam dan haram untuk dikonsumsi.
5. Mengunjungi pameran produk halal.Jika ada kesempatan, ajaklah anak-anak mengunjungi pameran produk halal. Di tempat pameran akan disajikan makanan dan minuman yang biasanya sudah mendapat sijil halal. Anak akan menjadi lebih tahu, ternyata tidak sedikit makanan halal yang boleh mereka makan/minum. Anak juga boleh bertanya langsung kepada orang-orang yang menjaga setiap gerai/booth sekaligus meminta penjelasan tentang produk makanan yang dipamerkan. Dengan cara itu, anak-anak terbiasa memperhatikan makanan halal dan makin menyedari betapa pentingya soal ini.
6. Membacakan ayat dan hadis.Mengenalkan makanan halal dan haram juga boleh dilakukan dengan mengenalkan dalil-dalil tentang makanan yang bersumber dari al-Quran atau Hadis Rasulullah saw. Ajaklah anak untuk membaca, mengkaji dan kalau mungkin menghafalkan ayat-ayat dan hadis tersebut. Contohnya ayat berikut:Diharamkan atas kalian (memakan) bangkai, darah, daging babi, daging haiwan yang disembilih atas nama selain Allah; yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang kalian sempat menyembelihnya; dan (diharamkan atas kalian) binatang yang disembelih untuk berhala. (QS al-Maidah [5]: 3).Contoh lain adalah sabda Rasulullah saw. berikut:Tidak akan masuk surga siapa saja yang dagingnya tumbuh dari makanan yang haram. Neraka lebih utama untuknya. (HR Ahmad).
7. Menanamkan kehalalan melalui cara mendapatkannya.Selain panduan di atas, penting juga diajarkan kepada anak, bahawa makanan yang halal tidak hanya dilihat dari zatnya saja, tetapi juga cara memperolehnya. Makanan yang zatnya halal, tetapi didapat dengan cara yang haram, menjadi haram juga. Misal, ayam goreng yang halal dimakan, jika didapat dengan cara mengambil bekal temannya saat makan tengahari di sekolah, menjadi haram. Dengan cara ini, anak juga dididik sedari kecil untuk mendapatkan rezeki dengan cara yang halal. Dengan begitu, bibit-bibit korupsi dan tindak tanduk kejahatan menyangkut harta lain dengan cara ini sesungguhnya sudah dibanteras mulai dari akarnya.
8. Mengenalkan makanan halal melalui kegiatan makan bersama.Cara lain yang cukup efektif mengenalkan makanan halal kepada anak-anak adalah saat makan bersama. Sebelum acara makan dimulai, ajaklah anak-anak mengamati makanan masing-masing. Selain dari kandungan gizinya dan manfaatnya untuk pertumbuhan anak, jelaskan juga sisi kehalalan. Tanamkan rasa syukur dengan makanan yang sudah tersedia, sekaligus juga ajarkan tentang adab makan dan minum sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.: membaca doa sebelum makan, menggunakan tangan kanan, tidak berbicara saat makan, tidak mencela makanan dan sebagainya.
9. Menunjukkan makanan haram melalui televisyen.Mengenalkan makanan haram kepada anak, selain boleh dilakukan secara langsung juga dapat melalui media, misalnya televisyen. Di filem-filem biasanya terdapat adegan orang yang mabuk kerana meminum minuman beralkohol. Sampaikan bahawa khamar (minuman beralkohol) haram diminum. (Lihat: QS al-Maidah [5]: 90).
10. Mengikuti perkembangan info halal.
Sentiasa dapatkan info dari Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM) dan lamanweb JAKIM mengenai status halal sesuatu produk.
Terimakasih, sangat terinspirasi untuk mengenalkan makanan halal dan thoyyib kepada anak. Semoga menjadi amal sholeh buat penulis.
ReplyDelete