Umat manusia yang diciptakan Allah ini tidak dapat dibuka pintu fitrah yang tertutup itu melainkan dengan anak-anak kunci dari ciptaan Allah itu dan penyakit-penyakitnya tidak boleh diubati melainkan dengan penawar yang dicipta oleh Allah S.W.T. Allah telah menyediakan di dalam sistem hidup yang diaturkan oleh-Nya itu anak-anak kunci untuk membuka segala pintu yang tertutup dan penawar untuk mengubatkan segala penyakit:
“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an itu sesuatu yang menjadi rahmat kepada orang-orang yang beriman.” (Surah al-Isra :82 )
“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an itu sesuatu yang menjadi rahmat kepada orang-orang yang beriman.” (Surah al-Isra :82 )
“Sesungguhnya aI-Qur’an ini memberi hidayat ke jalan yang amat lurus.” (Surah al-Isra: 9)
Tetapi malangnya umat manusia tidak mahu mengembalikan ibu kunci kepada tukang pembuatnya dan tidak mahu membawa orang sakit kepada penciptanya. Mereka tidak bertindak dalam urusan diri mereka, kemanusiaan mereka, kebahagian atau kecelakaan mereka seperti mereka bertindak dalam urusan mesin-mesin dan alat-alat murah yang digunakan mereka dalam keperluan-keperluan seharian mereka yang kecil.
Tetapi malangnya umat manusia tidak mahu mengembalikan ibu kunci kepada tukang pembuatnya dan tidak mahu membawa orang sakit kepada penciptanya. Mereka tidak bertindak dalam urusan diri mereka, kemanusiaan mereka, kebahagian atau kecelakaan mereka seperti mereka bertindak dalam urusan mesin-mesin dan alat-alat murah yang digunakan mereka dalam keperluan-keperluan seharian mereka yang kecil.
Mereka tahu jika mesin-mesin dan alat-alat itu rosak mereka akan memanggil mekanik kilang yang membuat mesin itu untuk memperbaikinya, tetapi mereka tidak menggunakan peraturan ini dalam usaha membetulkan manusia sendiri, iaitu dengan mengembalikan mereka kepada kilang yang mengeluarkan mereka dan tidak meminta petua dari Allah Pencipta yang telah mengadakan mesin-mesin manusia yang mengkagumkan ini, iaitu mesin manusia yang besar, mulia, halus dan seni, mesin yang tidak diketahui liku-liku dan pintu-pintunya melainkan oleh tukang yang membuatnya sendiri:
“Sesungguhnya Allah amat mengetahui segala isi hati. Apakah Allah yang telah menciptakan (kamu) tidak mengetahui (isi hati kamu), sedangkan Dialah Yang Maha Halus dan Maha Mendalam Ilmu-Nya” (Surah al-Mulk: 13 - 14)
Dari sinilah kecelakaan menimpa umat manusia yang sesat, umat manusia yang sengsara dan bingung, umat manusia yang tidak akan bertemu dengan petunjuk dan hidayat, kerehatan dan kebahagiaan melainkan apabila fitrah mereka (yang rosak itu) dikembalikan kepada Penciptanya yang Maha Besar, sebagaimana mesin-mesin yang murah itu dikembalikan kepada tukang-tukangnya yang arif.
“Sesungguhnya Allah amat mengetahui segala isi hati. Apakah Allah yang telah menciptakan (kamu) tidak mengetahui (isi hati kamu), sedangkan Dialah Yang Maha Halus dan Maha Mendalam Ilmu-Nya” (Surah al-Mulk: 13 - 14)
Dari sinilah kecelakaan menimpa umat manusia yang sesat, umat manusia yang sengsara dan bingung, umat manusia yang tidak akan bertemu dengan petunjuk dan hidayat, kerehatan dan kebahagiaan melainkan apabila fitrah mereka (yang rosak itu) dikembalikan kepada Penciptanya yang Maha Besar, sebagaimana mesin-mesin yang murah itu dikembalikan kepada tukang-tukangnya yang arif.
As Syahid Sayyid Qutb
0 comments:
Post a Comment