Tarbiyah Anak: Tanggungjawab Siapa?
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6)
Kejayaan dalam membentuk sebuah keluarga muslim akan menutup banyak pintu-pintu maksiat dan kefasadan di luar sana. Anak-anak berada di dalam pemantauan ibu bapa, sentiasa di bimbing di dalam iklim kasih sayang disamping ketegasan dalam prinsip dan disiplin. Secara tidak lansung rumah tangga muslim ini adalah penyelesaian kepada masalah-masalah sosial yang semakin kuat melanda dalam institusi kekeluargaan hari ini.
Generasi yang paling penting dalam sesebuah keluarga ialah anak-anak. Anak adalah anugerah yang Allah swt. kurniakan dalam sesebuah keluarga. Anak adalah harapan dan kepimpinan Islam di masa yang akan datang. Kenyataan ini hanya akan dimengerti bagi komuniti keluarga yang di bina atas kesedaran Islam yang sebenar. Insyaallah perkahwinan yang diasaskan dengan matlamat dan tujuan yang bersih, pasti akan berusaha mendidik anak-anak mereka dengan asas pendidikan yang betul, yang diredhai oleh Allah swt. Kerana itulah bagi generasi muda yang masih belum berumahtangga, berusahalah mendirikan rumahtangga anda dengan jalan yang betul, jalan yang diredhai Allah swt. dan jauhkanlah sama sekali dari jalan-jalan hawa nafsu dan pengaruh suasana semata-mata.
Tanggungjawab mendidik anak-anak terletak atas bahu ibu bapa. Ini perlu kita fahami dan rasai.
Faktor utama yang berperanan penting bagi memastikan anak-anak berada dalam institusi tarbiah islamiyah adalah keluarganya sendiri sebagai pengelola institusi pendidikan yang paling dominan. Di saat hati anak-anak masih bersih dan putih jika ditarbiah dengan kebaikan dan diajari dengan kemuliaan Islam maka anak-anak akan membesar menjadi seorang yang baik, berakhlak, bahagia di dunia dan akhirat.
Sebaliknya jika dibiasakan dengan kejelekan dan hal-hal yang buruk serta disajikan dengan suasana yang melarakan, maka ia akan membesar menjadi seorang yang berperibadi rosak, keliru, tidak faham Islam dan membimbangkan akan semakin jauh dari kefahaman Islam. Kerugian mana yang lebih besar yang akan dipikul kedua orangtua dan umat umumnya apabila meremehkan pendidikan anak-anaknya.
Syeikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peranan kedua orangtua dalam pendidikan mengatakan:
"Ketahuilah, bahawa anak-anak merupakan amanat bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang dibentukkan kepadanya Jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di dunia dari akhirat, juga setiap pendidik dan gurunya. Tapi jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan sebagai mana binatang ternak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa. Dosanya pun ditanggung oleh kedua ibu bapanya. Maka hendaklah ia memelihara, mendidik dan membina serta mengajarinya akhlak yang baik, menjaganya dari teman-teman jahat, tidak membiasakannya bersenang-senang dan tidak pula menjadikannya suka kemewahan, sehingga akan menghabiskan umurnya untuk mencari hal tersebut bila dewasa."
Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah:
"Bila terlihat kerosakan pada diri anak-anak, majoriti penyebabnya adalah bersumber dari orangtuanya."
Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan kita dengan firmanNya,
"Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At Tahrim:6).
Berkata Amirul Mukminin Ali ra.:
"Ajarilah diri-diri kalian dan keluarga-keluarga kalian kebaikan dan bimbinglah mereka."
Rasulullah saw. bersabda,:
"Setiap di antara kalian adalah pemimpin dan akan dipertanggungjawabkan, seorang imam adalah pemimpin akan dipinta pertanggungjawabannya, seorang laki-laki pemimpin atas keluarganya dan akan dipinta pertanggungjawabannya, seorang wanita pemimpin dalam rumah suaminya dan ia bertanggungjawab, dan seorang budak adalah pemimpin dalam hal harta tuannya dan ia bertanggungjawab. Ketahuilah bahawa kalian semua adalah pemimpin dan akan dipinta pertanggungjawabannya." (HR Bukhari dan Muslim dari sahabat Abdullah ibnu Umar ra.)
Dari sahabat Anas bin Malik, Rasulullah saw. bersabda,:
"Sesungguhnya Allah swt. akan bertanyakan pada setiap pemimpin atas apa yang dipimpinnya, apakah ia menjaganya ataukah menyia-nyiakannya? Hingga seseorang akan bertanya kepada keluarganya." (HR Ibnu Hibban, Ibnu Ady dalam Al Kamil, dan Abu Nu'aim dalam Al Hilyah dan dishahihkan oleh Al Hafizh dalam Al Fath 13/113).
Dalam hadith yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw. bersabda,:
"Bertaqwalah kalian kepada Allah dan berbuat adillah terhadap anak-anakmu."
Semoga yang memiliki anak, marilah berusaha mendidik anak-anak kita dengan tarbiah Islam. Mohonlah kekuatan dari Allah swt. agar keluarga kita tidak termasuk dalam keluarga yang tidak diberi petunjuk oleh Allah swt. Firman Allah swt. yang bermaksud:
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka mereka itulah orang-orang yang rugi” (Al-A’raf: 178)
Tulisan ini penulis nukilkan buat diri penulis sendiri, semoga penulis dan isteri mampu mentarbiah anak-anak kami menjadi lebih baik dari kami. Amin.
0 comments:
Post a Comment